Seuramoe Mekkah Land, Islamic Tourism Destination


    Serambi Mekkah, itulah istilah yang sering disematkan orang untuk provinsi yang terletak di ujung barat Indonesia ini. Betapa tidak, kebudayaan masyarakat lokal Aceh yang berpusat di kota Banda Aceh ini memang sangat kental akan budaya islam. Berbeda dengan daerah-daerah lain di Indonesia, Aceh memang menjalankan dan mewajibkan syariat islam bagi warganya. Disana, nampak kekhasan dalam lingkungan aktivitas masyarakat sehari-hari. Pemandangan wanita-wanita Aceh yang berjilbab dan busana yang menutup aurat, juga pria yang selalu mengenakan celana panjang merupakan pemandangan yang sudah biasa.

Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh
(Sumber : Google Image Search 2013)

     Merujuk asal-usul penamaan Serambi Mekkah, terdapat banyak fakta dan opini mengenai hal ini. Namun, yang paling populer adalah penamaan ini berasal dari sejarah bahwa Aceh di abad ke-17 yang merupakan tempat transit bagi jamaah haji. Dimana Aceh menjadi tempat belajar agama dan manasik haji. Sejak itulah, Aceh menjadi daerah yang dikenal sebagai serambi Mekkah yang bertahan hingga saat ini.


Masjid Agung Al-Makmur, Banda Aceh
(Sumber : Google Image Search 2013)

     Dari sudut pandang yang berbeda, kekhasan budaya islam yang kuat di Aceh dapat dilihat dari masjid yang berada disana. Selain dari segi jumlah dan sebarannya yang sangat banyak di berbagai sudut, dari segi lokasi terbilang sangat strategis. Hampir di sepanjang jalan utama kota, terdapat masjid-masjid besar yang megah. Belum lagi "meunasah" (masjid kecil) yang sudah pasti tersebar di setiap desa/kelurahan. Keberadaan masjid-masjid inilah yang mendorong gaya hidup masyarakat Aceh yang islami, salah satunya adalah menghentikan kegiatannya saat waktu shalat telah tiba.


Masjid Teuku Umar, Banda Aceh
(Sumber : Google Image Search 2013)

      Terlepas dari budaya islam yang sudah menjadi bagian dari Serambi Mekkah, masyarakat Aceh hidup harmonis berdampingan dengan masyarakat non-muslim Aceh. Hal ini dapat dilihat dari keberadaan masyarakat non-muslim Tionghoa yang dominan berada di kawasan Peunayong, Banda Aceh. Sangat jarang terdapat isu-isu kerusuhan terjadi. Bahkan, masyarakat non-muslim Tionghoa ini menjadi bagian penting bagi Kota Banda Aceh terutama dalam sektor perekonomian.

   Oleh karenanya, Aceh menjadi salah satu tujuan wisata yang kaya akan budaya dan sejarah islam. Terlebih lagi, merupakan kota yang nyaman dan jauh dari koflik/kerusuhan. Jadi, setidaknya sekali seumur hidup anda harus menyempatkan mengunjungi Aceh terutama Kota Banda Aceh untuk melihat berbagai kekayaan yang tidak dapat anda temui di tempat-tempat lain.(haf)

0 komentar:

Posting Komentar

 

Popular Posts

Translator

Biografi Penulis

Foto saya
Acehnese, Indonesian. Urban Enthusiast.